Bincang oleh RTS Masli (Ketua Dewan Periklanan Indonesia) Berbicara Etika Periklanan

Oleh:
Ananda Fauzi Munawaroh
19107030062
Ilmu Komunikasi B 2019
Iklan merupakan suatu bentuk komunikasi mengenai produk atau jasa,
merek yang ditujukan kepada khalayak atau audience agar mereka memberi tanggapan
atau respon, feedback, sesuai dengan tujuan iklan.
Iklan mempunyai sebuah proses dari produsen yang merupakan sumber
atau penyuplai produk hingga ke tangan masyarakat atau khalayak. Berikut adalah
penjabarannya:
1.
Sumber
Dalam hal ini
yang menjadi sumber ialah produsen. Produsen akan memproduksi sebuah barang
yang nantinya akan diiklankan. Dalam iklan tersebut akan ada suatu informasi
yang diberikan pada konsumen. Keunggulan produk merupakan salah satu informasi
penting yang sering ada pada suatu iklan.
2.
Pesan
Informasi
mengenai keunggulan sebuah akan mengandung sebuah brief dari produk yang
diiklankannya. Brief tersebut nantinya akan diolah oleh pihak agency
advertising setelah dikemas secara persuasif. Pesan itu akan dibungkus dan
dimediakan.
3.
Saluran
Pesan yang
telah diolah oleh agency advertising akan dimediakan melalui saluran hingga
akhirnya sampai kepada masyarakat atau khalayak
4.
Masyarakat
Masyarakat
atau khalayak akan menerima pesan tersebut dan memberikan feedback, sehingga
iklan tersebut dapat dinyatakan berhasil. Namun apabila khalayak tidak
memberikan feedback dalam bentuk apapun maka pesan tersebut dapat dinyatakan
gagal.
Jika salah satu dari proses tersebut tidak ada, maka hal tersebut
belum bisa dikatakan sebuah iklan. Dapat dikatakan demikian karena sumber,
pesan, saluran, dan masyarakat merupakan suatu bagian yang memiliki keterkaitan
satu dengan lainnya. periklanan merupakan suatu proses yang meliputi gagasan,
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, umpan balik, penangkaran, dan berujung
pada komunikasi produk.
Secara umum iklan memiliki beberapa tujuan, yaitu:
1.
Menciptakan pengenalan merek/produk/perusahaan
Iklan ditujukan untuk
mengenalkan konsumen pada suatu merek, produk, atau perusahaan sehingga dari
konsumen yang tidak tau menjadi tahu.
2.
Memposisikan
Selain menciptakan pengenalan produk, iklan juga digunakan untuk
memposisikan suatu prduk dibenak konsumen.
3.
Mendorong prospek untuk mencoba
Pesan dalam iklan biasnya persuasif sehingga mampu mendorong
khalayak untuk tertarik maupun mencoba produk atau jasa yang ditawarkan
4.
Mendukung terjadinya penjualan
Salah satu tujuan iklan yang diharapkan perusahaan ialah terjadinya penjualan karena pejualan memiliki peranan penting untuk kegiatan yang berkesinambungan
5.
Membina loyalitas,
Apabila loyalitas sudah terjalin dengan baik antara konsumen dan
produk maka perusahaan sebagai produsen akan tetap menjaga produk tersebut
supaya terus memproduksinya dan dapat
dibeli oleh konsumennya.
6.
Mengumumkan cara baru pemanfaatan
Dimana biasanya iklan memperkenalkan inovasi dari suatu produk yang
diproduksi perusahaan serta memberitahu pemanfaatan produk yang telah
dikembangkannya
Contohnya dulu orangtua kita
tidak pernah membeli minum karena masih mengambil langsung dari alam kemudian mereka olah sendiri. Hingga suatu saat Pak Tirta (Alm) membranding Aqua yang dimana harganya lebih mahal daripada bensin
saat itu. Meskipun demikian Aqua tetap laris dan mereknya tetap branding
7.
Meningkatkan citra
Salah satu hal yang ingin dibangun perusahaan melalui sebuah iklan
adalah citra. Dapat dikatakan demikian karena citra memiliki keterkaitan
dengan kepercayaan konsumen. Apabila citra perusahaan, produk atau merek sudah
baik, maka ia akan mudah memperluas pasarnya.
Di dalam insudtri periklanan, ada beberapa komponen atau pihak yang
terlibat dalam bagian advertising, dimana mereka semua memiliki peranan penting
terhadap kegiatan promosi, yaitu:
Gambar 2. pihak dalam bagian proses promosi
1.
Produsen, ialah pihak yang memproduksi atau mensuplai produk untuk
dijual ke khalayak.
2.
Advertising agency, ialah biro iklan yang memiliki tugas mengelola
maupun mengemas suatu produk dari klien menjadi sebuah iklan yang memiliki
pesan persuasif.
3.
Media suppliers, ialah sesuatu yang digunakan untuk mengiklankan
suatu produk atau jasa, seperti media onlie (youtube, IG, facebook, dll) dan
media offline (televisi, radio).
4.
Suppliers of the promotional material, ialah pihak pendukung
lainnya dalam kegiatan promosi, seperti pengusaha.
Di dalam advertising terdapat beberapa
proses, keseluruhan proses tersebut bisa lepas dari etika yang membatasi. Dalam
artian lain, etika itu bukan membatasi melainkan menuntun kita ke jalan yang
benar dan boleh. Proses promosi dalam pembelian produk antara lain:
Gambar 3. Bagian dari proses promosi dalam pembelian produk
1. Writing
advertisments, proses pertama ialah penulisan iklan dimana proses ini akan
melakukan perancangan iklan sesuai dengan target, media yang akan digunakan,
dan lainnya. Biasanya penulisan iklan dimulai dengan konsep yang memicu perhatian
.
2. Grapich design,
ialah proses menciptakan ilustrasi, tipografi, fotografi, atau grafis montions,
baik dalam bentuk elektronik maupun media cetak.
3. Visual ads, ialah
penampilan iklan yang biasanya cenderung lebih mengetengahkan visualnya.
4. Advertising, ialah proses
pengkomunikasian suatu produk / merek / perusahaan kepada khalayak dengan menggunakan
media berbayar untuk menampilkan infromasi persuasif
5. Branding, ialah kegiatan pembuatan identitas untuk membedakan
anatara produk atau jasa yang satu dengan lainnya. branding bisa berupa simbol
maupun nama.
6. Marketing
advertising effectiveness, ialah ukuran dari seberapa efektif strategi pemasaran suatu perusahaan dalam meningkatkan
pendapatannya maupun dalam menekan pengeluaran.
7. Creative strategy
and the advertisment message, ialah sebuah strategi pendekatan yang digunakan
serta dikembangkan untuk mendukung pertumbuhan suatu perusahaan. Biasanya dilakukan
dengan memberikan prinsip panduan bagi copywriter dan art director.
8. The creative brief, ialah dokumen yang digunakan untuk menjelaskan mengenai rancangan sebuah proyek kreatif.
Gambar 4. The advertising process
Proses periklanan dimulai dari strategi marketing dalam perancangan iklan, kemudian berlanjut pada proses identifikasi target dan audience supaya iklan tersebut tepat sasaran. Setelah menentukan target audience selanjutnya yaitu define advertising objectives atau tujuan iklan. Dalam proses pembuatan iklan juga perlu adanya perancangan biaya pengeluaran pembuatan iklan. Pengambilan keputusan mengenai pesan apa yang akan disampaikan dan media apa yang akan digunakan dalam iklan juga diputuskan dalam proses periklanan. Tujuan akhir dari periklanan yaitu evaluasi sudah sejauh mana keberhasilan strategi pemasaran yang digunakan oleh suatu perusahaan periklanan.
Periklanan merupakan komponen integral dari pemasaran karena ia merupakan
salah satu metode komunikasi pemasaran. Tetapi adanya metode komunikasi yang
lain juga menjadikan iklan lebih efektif. Salah satu tujuan iklan adalah
menciptakan pengenalan mengenai suatu produk, merek atau perusahaan kepada
khalayak. Khalayak disini menjadi penting karena pada dasarnya mereka adalah
target sebuah iklan. Berbagai faktor juga menentukan keberhasilan sebuah
kegiatan periklanan, seperti “menjual” harga, distribusi, promosi, layanan, dan
citra. Faktor tersebut akan membentuk sikap dan opini masyarakat sehingga harus
dipersiapkan dengan baik dan diperlakukan sebagai suatu investasi.
Periklanan juga membantu terciptanya skala ekonomi yang besar bagi
setiap produknya. Pada dasarnya pembuatan iklan itu tidaklah murah, dimana
beban biaya tersebut akan diberikan pada produk yang yang dibeli konsumen.
Sehingga diperlukan penjualan secara besar-besaran guna menekan angka tersebut,
untuk meningkatkan angka penjualan dapat dilakukan promosi. Promosi dilakukan
untuk memperluas target khalayak, dimana menjadikan konsumen yang awalnya tidak
tahu menjadi tahu mengenai produk atau jasa yang ditawarkan dalam iklan
tersebut. Apabila dalam proses distribusinya berjalan dengan benar dan lancar
maka ia juga dapat memurahkan harga produk.
Iklan memiliki dua kandungan, yaitu informasi dan pesan persuasif.
Informasi disini harus dikemas secara kreatif persuasif guna menarik lebih
banyak audience. Namun, jika pesan persuasifnya lebih dominan seperti
penggunaan kata superlatif maka iklan tersebut melanggar etika. Idealnya, iklan
itu harus memberi informasi yang relevan fokus, cepat kepad masyarakat tanpa
mengorbankan hak konsumen untuk tetap memilih atau menolak produk-produk yang
tidak mereka butuhkan. Contoh iklan yang memiliki dominan persuasif yaitu iklan
antiseptik merek Dettol yang menggunakan kata superlatif.
Gambar 5. Iklan antiseptik Dettol
Sasaran akhir dari sebuah periklanan adalah terjadinya penjualan.
Oleh karena itu sebuah iklan tidak boleh membohongi maupun menyesatkan
masyarakat. Apabila ada biro iklan dan produsen yang mencoba melakukan sebuah
pernyataan dalam iklan yang sifatnya membohongi maupun menyesatkan masyarakat
maka iklan tersebut justru dapat menjatuhkan citranya sehingga terkesan seperti
bomerang bagi mereka. Konsekuesi
terburuknya ialah produk atau jasa yang mereka iklankan dapat ditinggalkan oleh
konsumennya. Tidak hanya produsen atau biro iklan saja yang merasakan hal
negatifnya, perilaku konsumen juga dapat berubah dengan adanya iklan tersebut
seperti masyarakat yang menjadi semakin konsumtif.
Pada aspek ekonomi, pengaturan media harus menjamin berkembangnya
persaingan yang bebas diantara para pelaku usaha, persaingan tersebut harus
berjalan secara fair. Hal itu dilakukan supaya para pelaku usaja terdorng untuk
meningkatkan mutu produk, menekan harga jual, dan meningkatkan layanannya. Jika
dilihat dari aspek hukum, periklanan memiliki tiga asas yaitu:
1.
Iklan harus jujur, benar dan bertanggung jawab
2. Iklan harus bersaing secara sehat
3. Melindungi dan menghargai khalayak, tidak merendahkan agama,
budaya, negara dan golongan, serta tidak melanggar hukum yang berlaku. Artinya meskipun etika itu sifatnya normatif,
tetapi ada hukum-hukum positif karena kita hidup di negara dan berbangsa itu
diatur oleh negara sehingga kita juga
tidak bisa melakukan hal sesuka hati.
Tata krama atau etika sifatnya tidak mengikat atau sering disebut
normatif, dimana yang mengawasi dan membina tidak jelas. Dampak dari adanya
etika yang tidak mengiat yaitu:
1.
Tidak ada sanksi yang memberatkan karena sifatnya normatif
2.
Sanksinya tidak bisa diterapkan
3. Pengawasan dan pembinaan tidak bisa efetktif karena sifatnya yang
swakramawi (mengatur diri sendiri)
Sedangkan peraturan itu justru berlainan dengan etika karena ia
memiliki sifat mengikat dan badan yang melakukan kegiatan pengawasan serta pembinaannya jelas. Di
Indonesia dapat dilihat dari sistem pemerintahannya yang menganut trias
politka, adanya lembaga eksekutif, yudikatif, dan legislatif sehingga siapa
yang yang bersalah maka ia akan diproses serta
dihukum. Rambu-rambu peraturan juga jelas, seperti adanya Undang-Undang,
Peraturan Pemerintah, SK Menteri, dan lainnya.
Perusahaan periklanan memiliki tanggung jawab atas iklan yang
dibuatnya, baik dari segi informasi yang ada di dalam iklan, rancangan sebuah
iklan dan batasan-batasan over claim atas kemampuan nyata produk. Sedangkan media bertanggung jawab atas
penyebarluasan iklan tersebut.
Gambar 6
Di dalam client service ada beberapa hal yang sering
dipertanyakan, seperti mengapa harus iklan? Apa alasan konsumen dalam
melakukan pembelian? Siapa targetnya? Di sanalah orang-orang periklanan akan
menjawabnya secara benar guna meyakinkan para konsumennya. Sedangkan di bidang creative,
iklan dibuat seolah-olah tidak menjadi beban bagi para audiencenya
sehingga mereka tetap enjoy saat menikmati iklan. Pembuatan iklan juga
dibutuhkan orang-orang yang ahli dibidangnya, seperti ahli fotografi dalam
pengambilan foto produk, desain grafis yang handal, dan lainnya. Hal lain yang
harus mendapat perhatiana ialah media, dimana ia harus efisien dan efektif supaya
dapat diterima di masyarakat. Iklan ditujukan untuk konsumen, oleh karena itu
sesuatu yang ingin kita berikan kepada konsumen melalui iklan juga harus
diperhatikan.
Gambar 7. Keberagaman profesi
Di zaman ini, kita tidak
bisa lagi menjadi generalis atau memiliki kemampuan dibeberapa bidang secara
langsung karena hal tersebut dapat menghasilkan sesuatu yang kurang maksimal. Saat
ini, ada berbagai jenis profesi karena setiap bidang ada ahlinya.
Gambar 8. Elemen teknologi
Selain itu, sekarang semua elemen teknologi sudah menjadi media. Sehingga
apapun bentuk teknologi maka ia dapat digunakan untuk media. Kini jalur
komunikasi pemasaran semakin luas, sepertiadanya bagian in home dalam
periklanan yaitu public relation dan advertising, kemudian adanya internet
sehingga in life terdapat promosi, partnership, sponsorship, dan lainnya.
Gambar 9. Skema jalur pemasaran di industri periklanan
Dalam dunia periklanan, kepekaan insan kreatif dituntuk maksimal
dalam mengelola iklan. Misal saat itu sedang booming olimpiade. Pembelian lisensi
olimpiade yang mahal tentu tidak mungkin dilakukan pada saat itu. kemudian
orang-orang kreatif akan berfikir untik membuat suatu produk misanya minuman
dengan kalimat “Minuman Juara Hingga Olimpiade”. Mungkin tampak sederhana, tapi
hal tersebut juga dapat membuat khalayk tertarik untuk membelinya.
Industri periklanan membebaskan orang-orangnya untuk bekerja
sekreatif mungkin. Segala peristiwa yang terjadi di dunia juga dapat
dimanfaatkan menjadi momentum yang tepat bagi para pekerja di dunia periklanan.
apabila momentum tersebut mampu diolah dengan baik maka hal itu mampu membantu
meningkatkan awarness pada suatu produk.
.